Kantor berita CNN, Sabtu 28 Desember 2013 melansir Pengadilan New York mengeluarkan keputusan itu pada Jumat kemarin. Dalam sidang yang dipimpin oleh Hakim William Pauley, dia menyebut pengumpulan data percakapan telepon yang dilakukan NSA di bawah pasal 215 Undang laptop murah Undang Patriot dianggap legal.
"Namun, pertanyaannya kini apakah program tersebut perlu dilakukan. Hal itu yang perlu dikoordinasikan dengan Pemerintah," kata Pauley.
Selain itu, Pauley menjelaskan alasan NSA melakukan aksi penyadapan sebagai pukulan balik terhadap aksi teror yang dilancarkan oleh Al-Qaeda. Jual laptop murah Pauley bahkan menyebut program yang dibuat oleh NSA, mungkin telah mencegah peristiwa kemanusiaan 11 September 2001 kembali terulang. Semua itu tertulis dalam keputusan setebal 53 halaman.
"Hak untuk bebas dari razia dan pencarian memang fundamental, tetapi tidak absolut," kata Pauley.
Dia bahkan menyindir masyarakat yang menginginkan privasi, tetapi sebenarnya telah menyerahkan data-data penting secara sukarela kepada perusahaan transnasional. "Mereka menggunakan data-data itu untuk kepentingan mereka sendiri," ujar Pauley dan dikutip kantor berita BBC.
Dia melanjutkan, hanya sedikit yang memikirkan dua kali laptop murah mengenai hal tersebut. Padahal, aksi penggunaan data-data pribadi oleh perusahaan jauh lebih mengganggu daripada pengumpulan metadata telepon.
"Hingga saat ini, belum ada bukti apakah Jual laptop murah Pemerintah pernah menggunakan metadata telepon tersebut untuk kepentingan lain selain membantu proses investigasi dan menghentikan aksi teroris," katanya lagi.
Keputusan itu membuat kecewa organisasi Kesatuan Kebebasan Warga Sipil (ACLU). Wakil Direktur Hukum ACLU, Jameel Jaffer, mengaku akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.
"Kami sangat kecewa dengan keputusan ini yang salah tafsir UU yang relevan, mengecilkan implikasi privasi publik dan keliru dalam menerapkan perlindungan konstitusional," kata Jaffer.
Sementara dalam sidang yang dipimpin laptop Hakim Richard Leon tanggal 16 Desember 2013, dia memilih untuk menentang aksi NSA. Dalam pembacaan hasil setebal 68 halaman, Leon mendukung tuntutan hukum yang diajukan oleh aktivis konservatif.
Di mata Leon pasal di dalam konstitusi AS membatasi adanya pencarian yang tidak berdasar dan penggeledahan oleh Pemerintah.
Padahal pada pekan sebelumnya, Presiden Barack Obama berjanji akan memeriksa dan meninjau program yang dilakukan NSA. Keputusan itu akan diumumkan pada bulan Januari mendatang.
Sementara Juru Bicara Departemen Kehakiman, Peter Carr, mengaku menyambut baik hasil Pengadilan yang menganggap aksi penyadapan sesuai dengan hukum. Program spionase pertama kali dbibocorkan oleh mantan kontraktor NSA sendiri, Edward J. Snowden.
Dia kemudian bermukim ke Rusia hanya sementara waktu, hingga memperoleh suaka di negara lain, khususnya Amerika Latin.
Posted by 04.00 and have
, Published at